Menteri Agama Nasaruddin Umar ( Foto : inilah.com)
Meranti - voiceofmeranti - Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi ditunjuk sebagai pimpinan delegasi Amirul Hajj Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. Delegasi ini dijadwalkan melaksanakan tugas di Arab Saudi selama 20 hari, mulai dari 29 Mei hingga 17 Juni 2025.“Amirul Hajj akan bertugas di Tanah Suci selama 20 hari,” ujar Nasaruddin dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis (29/5/2025).
Dalam menjalankan tugasnya, Nasaruddin akan didampingi oleh Wakil Ketua Amirul Hajj, Romo HR Muhammad Syafi’i, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agama. Delegasi tersebut akan mengemban misi mewakili pemerintah Indonesia sekaligus menjadi jembatan komunikasi antara negara dan para jemaah haji.
Susunan anggota Amirul Hajj tahun ini mencakup berbagai tokoh penting dari lembaga dan organisasi nasional, antara lain:
- Mochammad Irfan Yusuf (Kepala BP Haji)D
- Dahnil Anzar Simanjuntak (Wakil Kepala BP Haji)
- Muhadjir Effendy (Penasihat Presiden Bidang Haji)
- Taruna Ikrar (Kepala BPOM)
- Dudy Purwagandhi (Menteri Perhubungan)
- Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI)
- Ahmad Said Asrori (Khatib Aam PBNU)
- Syamsul Anwar (Ketua PP Muhammadiyah)
- Arifah Fauzi (Menteri PPPA)
- Arif Satria (Ketua Umum ICMI)
- Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman (Penasihat Khusus Presiden)
- Arskal Salim (Sekretaris Dirjen Pendis)
- Jojon Novandri (Tenaga Ahli Menag)
- Kamaruddin Amin (Sekjen Kemenag)
Menag menegaskan bahwa keberadaan Amirul Hajj memiliki peran yang tidak hanya bersifat simbolis, namun juga penting secara strategis dalam memberikan masukan terhadap tata kelola pelaksanaan haji.
“Amirul Hajj merupakan representasi kehadiran negara sekaligus perwakilan dari masyarakat. Tugas mereka menyapa, menggali masukan, serta berdialog langsung dengan jemaah,” kata Nasaruddin.
Diharapkan, delegasi ini juga mampu mendeteksi secara langsung berbagai persoalan yang dihadapi di lapangan, khususnya yang menyangkut pelayanan, fasilitas, dan kenyamanan jemaah selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
